Follow Me @deeres_

Sunday, July 16, 2017

MIKROBIOLOGI DASAR
MORFOLOGI BAKTERI






 Disusun oleh:
Dila Puspitasari                                 16.0625.0803.03
Dinda Retno Sya’bani                      16.0626.0804.03
Gusti Ayu Komang T.A.                    16.0634.0812.03
Jemi Lahang                                      16.0638.0816.03


PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN WIYATA HUSADA SAMARINDA
2016/2017




Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnya maka penulis telah menyelesaikan sebuah karya tulis ini tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Morfologi Bakteri”. Dalam pembahasannya, karya tulis ini mengangkat tentang unsur-unsur manusia, hakekat manusia, kepribadian bangsa timur, pengertian kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan, wujud kebudayaan, orieantasi nilai budaya, perubahan kebudayaan, kaitan manusia dan kebudayaan.
            Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta dan memohon maaf bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat kurang tepat. Dengan ini penulis ingin mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa hormat dan terima kasih

Samarinda, 16  Maret 2017

Penulis






Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................. 2
BAB 1: Pendahuluan
A.    Latar Belakang................................................................................... 4
B.     Rumusan masalah.............................................................................. 5
C.     Tujuan................................................................................................ 5
BAB 2: Pembahasan
A.    Sejarah bakteri................................................................................... 6
B.     Definisi bakteri.................................................................................. 6
C.     Morfologi bakteri............................................................................... 6
1.      Morfologi Makroskopik............................................................... 7
2.      Morfologi Mikroskopik................................................................ 7
D.    Bentuk Bakteri................................................................................... 7
1.      Bakteri Berbentuk Bulat.............................................................. 7
2.      Bakteri Berbentuk Batang........................................................... 8
3.      Bakteri Berbentuk Melilit............................................................ 8
E.     Ukuran bakteri................................................................................... 9
F.      Struktur bakteri.................................................................................. 9
G.    Susunan kimia bakteri........................................................................ 10
BAB 3: Penutup
A.    Kesimpulan........................................................................................ 11
B.     Saran.................................................................................................. 11
Daftar Pustaka.............................................................................................. 12





BAB 1
Pendahuluan

A.    Latar Belakang
               Pengetahuan mengenai morfolgi dan struktur halus bakteri diperoleh dalam dua kurun waktu yang berbeda. Pengamatan pengamatan yang dibuat oleh leeuwenhoek dengan mikroskopnya yang sederhana menampakkan penampilan kasar mikroorganisme, termasuk bakteri. Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop yang termasuk dalam golongan prokariota yang strukturnya lebih sederhana dari eukariota kecuali bahwa struktur dinding sel prokariota lebih kompleks dari eukariota. Untuk menyelidiki ukuran bakteri, dalam pemeriksaan mikrobiologis biasanya digunakan satuan micron (diberi symbol 0,5-2 µ m), seperti misalnya pada pengukuran virus. Gambar-gambarnya yang telah dibuatnya dengan hati-hati mengenai apa yang kini kita kenal sebagai bakteri menampakkan bentuk-bentuk sel yang bundar, seperti batang, atau spiral.
               Pada awal tahun 1940-an mikroskop electron menjadi tersedia sebagai alat laboratorium bagi para ahli mikrobiologi. Resolusi yang jauh lebih tinggi yang dapat diperoleh dengn alat baru ini, bersama dengan metode-metode baru penyiapan specimen, telah memungkinkan untuk mengenali bagian bagian structural sebuah sel. Seperti halnya berbagai jenis tumbuhan dan binatang memiliki bentuk atau morfologi yang beragam demikian pula dengan bakteri, baik secara makroskofis maupun mikroskopis.
               Dalam makalah ini kita akan mulai dengan suatu uraian mengenai morfologi kasar bakteri, diikuti dengan pencirian struktur halusnya. Pengetahuan mengenai sifat-sifat bakteri ini tidak hanya membantu identifikasi spesies, tetapi juga memberikan keterangan yang tak ternilai bagi banyak aspek lain mengenai penelaahan, penggunaan, dan pengendalian mikroorganisme.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah bakteri?
2.      Apa itu bakteri?
3.      Apa itu morfologi Bakteri?
4.      Bagaimana bentuk, ukuran maupun struktur dari bakteri?
5.      Apa saja susunan kimia bakteri?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui Sejarah dari bakteri
2.      Mengerti dan mengetahui definisi bakteri
3.      Menjelaskan bagaimana morfologi Bakteri
4.      Memberikan pemahaman tentang bagaimana bentuk, ukuran, maupun structur dari bakteri
5.      Mengetahui susunan kimia yan membentuk bakteri











BAB 2
Pembahasan

A.    Sejarah Bakteri
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony Van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah Bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani yang memiliki arti “small stick”.

B.     Definisi Bakteri
            Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan dapat dilihat dengan mikroskop. Untuk menyelidiki ukuran bakteri, dalam pemeriksaan mikrobiologis biasanya digunakan satuan micron ( diberi simbol huruf  m), seperti misalnya pada pengukuran virus.
            Bakteri yang biasa diteiti di laboratorium kebanyakan berukuran antara 0,5-2  m lebarnya dan 1-5  mnpanjangnya. Dahulu, pengukuran ini dilakukan dengan jalan membandingkan ukuran butir darah merah, yang pada waktu itu sudah diketahui besarnya. Sekarang pengkuran yang lebih tepat dilakukan dengan alat micrometer  yang diletakkan pada lensa okuler, dan skala yang terdapat micrometer ini dibandingkan dengan mikrometer yang diletakkan pada objek (stage mikrometer). Disamping itu, bidang penglihatan dapat ditaksir dari pembesaran yang diperoleh dari mikroskop yang digunakan.

C.     Morfologi Bakteri
            Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Morfologi dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1.      Morfologi makroskopik  (Kolonial morfologi)
Karakteristik koloni : pengamatan pada plate agar
Colony's Shape, Ukuran, Edge / Margin, Chromogenesis / pigmentasi, Opacity, Ketinggian, Permukaan, Konsistensi, Emulsifiability, Bau
2.      Morfologi mikroskopis (Seluler morfologi)
Struktur sel bakteri : pengamatan di bawah mikroskop
Dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan, kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan endospora.

D.    Bentuk Bakteri
Bentuk bakteri bermacam-macam, yaitu sebagai berikut.
1.      Bakteri berbentuk bulat atau bola dinamakan kokus (cocus); dapat dibedakan atas :
a.       Monokokus, yatu bakteri berbentuk bola tunggal, misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.
b.      Diplokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang bergandengan dua-dua, misalnya. Diplokokus pneumonie,  penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
c.       Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat, sehingga bentuknya mirip kubus.
d.      Streptokokus, yaitu bakteri bentuk bola yang berkelompok memanjang membentuk rantai.
e.       Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelompok sel tidak teratur, sehingga bentuknya mirip buah anggur.

2.      Bakteri Berbentuk Batang
            Bakteri berbentuk batang di namakan Basilus (bacillus yang berarti batang). Bentuk basilus dapat pula dibedakan atas:
a.       Basi tunggal, yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal misalnya salmonella typhi, penyebab penyakit tifus.
b.      Diplobasil, yaitu bakteri yang berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.
c.       Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang membentuk rantai misalnya bacillus anthracis penyebab penyakit antraks.

3.      Bakteri Berbentuk Melilit
Bakteri berbentuk melilit, yang dinamakan spirillum atau spiral. Ada tiga macam bentuk spiral, yaitu sebagai berikut.
a.       Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya spirillum. Sel tubuhnya umumnya kaku.
b.      Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalnya vibrio cholera penyebab penyakit kolera.
c.       Spirochaeta (baca: spiroseta), yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur. Pada saat bergerak tubuhnya dapat memanjang dan mengerut.

E.     Ukuran Bakteri
Ukuran bakteri tergantung pada spesies dan fase pertumbuhan. Ukuran bakteri ada yang sangat kecil sehingga sukar diamati dengan mikroskop biasa. Ukuran bakteri dinyatakan dengan satuan micron (micron = 0,001 mm). Pengukuran besarnya bakteri dapat dilakukan dengan okuler micrometer dan obyektif micrometer. Sebagai contoh adanya variasi ukuran bakteri dapat dilihat pada daftar berikut :
NO
NAMA BAKTERI
GARIS TENGAH (µ)
PANJANG (µ)
1
Eschericia coli
0,5
1,0 - 3,0
2
Proteus vulgaris
0,5 - 1
1,0 - 3,0
3
Salmonella thyposae
0,6 - 0,7
2,0 - 3,0
4
Streptococcus lactis
0,5 - 1
5
Staphyllococcus aureus
0,8 - 1
6
Bacillus subtrilis
0,7 - 0,8
0,5 - 6,0
7
Bacillus anthracis
1 - 1,3
3,0 - 10,0

1.      Bentuk basil                : lebar 0,3 - 1µ, panjang 1,5 – 4, kadang – kadang sampai 8µ
2.      Bentuk coccus             : ukuran tengah rata-ratanya
3.      Bentuk spiril                : 1µ lebar 0,5µ - 1µ, panjang 2 – 5, kadang – kadang sampai 10µ
4.      Bentuk vibrio              : lebar o,5µ panjang sampai 3µ
5.      Bentuk spirochete       : lebar 0,2 – 0,7µ panjang 5 - 10µ

F.      Struktur Bakteri
Bakteri adalah makhluk bersel tunggal, meskipun dapat berpasang –pasangan dan tiap sel hidup sendiri – sendiri. Sel tersebut merupakan sitoplasma yang nampak berdinding tegas akan tetapi inti sel tidak jelas nampak. Bakteri terlaku kecil untuk mengatur inti sel, bila dibandingkan dengan protozoa. Kadang beberapa bakteri terlihat seperti butir butir kecil yang terebar di dalam sitoplasma.
Ada pula bakteri yang afak berbentuk batang dan pada kedua ujung dari sel terdapat titik yang agak besar. Akan tetapi titik titik itu bukanlah inti sel. Selain itu, pada bakteri terdapat bulu. Bulu-bulu ini berguna untuk bergerak (bulu getar). Selanjutnya ada pula yang telihat berselubung sebagai pembungkus (kapsul).

G.    Susunan Kimia Bakteri
Susunan kimia bakteri terdiri atas:
1.      85% air
2.      Zat hidrat arang
3.      Protein
4.      Lemak
5.      Garam-garaman: Na, K, Ca, Mg, Fe, Zn, P, dan sebagainya
6.      Enzim atau fermen
7.      Vitamin
















Bab 3
Penutup

A.    Kesimpulan
      Berdasarkan pembahasan diatas,maka dapat ditarik kesimpulan :
Bakteri merupakan organisme yang berukuran sangat kecil, dengan ukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm.
Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel, protoplasma dan bagian yang terdapat di luar dinding sel.
      Pengelompokkan bakteri dibedakan berdasarkan bentuk tubuh, letak dan jumlah alat gerak, kebutuhan akan oksigen serta berdasarkan pewarnaan pada gram (strain). Perbedaan yang paling mendasar antara Bakteri Gram – Positif dan Bakteri Gram – Negatif adalah dari komponen penyusun dinding sel.

B.     Saran
      Sebagai mahasiswa/i kita dituntut untuk lebih mandiri dan aktif mencari ilmu maupun informasi yang berguna bagi diri, oleh karna itu marilah kita sebagai mahasiswa lebih aktif dalam menambah wawasan kita salah satunya dalam morfologi bakteri.











Daftar Pustaka

 Adam, Syamsunir (1992), Dasar – dasar mikrobiologi dan parasitologi untuk perawat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Alexander, M. (1977) , introduction to Soil Microbiologi. Wiley, New York.
Ernest Jawetz, M.D., Ph.D (1986) mikrobiogi untuk Profesi Kesehatan.
Imam supardi, Dr., Dkk (1986) mikrobiologi umum. Laboratorium Mkrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung,Indonesia

Ludfi Santoso, Dr. M.Sc. D.T.M & H. (1999)  mikrobiologi umum. Unicversitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

No comments:

Post a Comment